Munculnya persepsi sulit diatur tidak mau berbagi serta egois yang sering muncul pada seorang anak tunggal, hal tersebut dikarenakan ia merupakan anak sematawayang dimana tidak memiliki saudara kakak ataupun adik.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Southwest University di china, dengan cara melakukan pemindahan bagian otak para remaja yang berkuliah.
Pemindahan tersebut dilakukan untuk mengetahui seberapa kreativitas,level IQ serta kepribadian pada seorang anak tunggal, salah satunya dapat diketahui adanya perbedaan pada struktur otak seorang anak tunggal dengan mereka yang mempunyai saudara.
Dimana kondisi otak pada anak tunggal mempunyai lebih banyak kualitas pada area yang terkait dengan persepsi serta pengolahan bahasanya. akan tetapi lebih sedikit kualitasnya pada area yang termasuk dengan kepribadian ataupun perilaku sosial.
Untuk perbedaan IQ tidaklah mempunyai perbedaan yang cukup signifikan, dimana ditemukan hasil lain yang cukup mencuri perhatian yaitu otak pada seorang anak tunggal memiliki tingkat yang cukup tinggi didalam hal pemikirannya secara fleksibilitas serta kreatif. akan tetapi cendrung lebih rendah didalam hal kerjasama dan kolaborasi. seperti yang dikuti dari sebuah situs Motherly.
Namun pada mulanya, setiap seorang anak yang dibesarkan, baik dengan saudara ataupun tidak ada saudara, maka hal ini dapat mempengaruhi perkembangan pada otak mereka. Untuk hasilnya tidaklah selalu lebih baik antara satu dengan yang lain, akan tetapi pastinya memiliki perbedaanya.